Barakallahu fiikum

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal."
(QS. Yusuf: 111)

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Oktober 2009

ASY-SYAIKH ABU ABDILLAH ABDURRAHMAN BIN NASHIR AS-SA'DI (1307-1376)

BELIAU bernama Asy-Syaikh Abu Abdillah Abdurrahman bin Nashir bin Abdillah bin Nasir As-Sa'di, berasal dari Bani Tamim. Dilahirkan di kota Unaizah pada tanggal 12 Muharram 1307 H (1886). Ibunya meninggal ketika beliau berumur 4 tahun yang disusul ayahnya tiga tahun kemudian.

Asy-Syaikh As-Sa'di telah menghafal Al-Qur'an dan menguasai cara pembacaannya sebelum usianya mencapai 11 tahun. Beliau kemudian dengan penuh kesabaran melakukan pencarian terhadap ilmu-ilmu syariat dengan cara belajar kepada beberapa ulama yang ada di kotanya maupun ulama yang beliau kunjungi.

Diantara guru beliau adalah Asy-Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Hasir, Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Asy-Syibil, Asy-Syaikh Shalih bin Utsman (Qadhi Unaizah), Asy-Syaikh Muhammad Asy-Syinqithi, dan yang lainnya. Siapa pun yang mengaku gurunya adalah Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan ia berbicara di atas kebenaran, maka Asy-Syaikh As-Sa'di akan menjadi seorang pelajar yang bersemangat sekali mengkaji karya-karyanya.

Karakter yang paling menonjol dari Asy-Syaikh As-Sa'di adalah kemuliaan akhlaknya. Beliau memiliki sikap yang ramah terhadap siapa saja baik masih muda maupun yang lebih tua. Bila beliau berbicara dengan seseorang maka akan disesuaikan dengan kemampuan pemahamannya dan disesuaikan apa yang paling bermanfaat baginya. Asy-Syaikh As-Sa'di tidak merasa tertarik dan bahkan menjauhi gemerlapnya kehidupan dunia. Beliau tidak pernah memperhatikan kedudukan, kekuasaan, maupun kemewahan.

Asy-Syaikh As-Sa'di memiliki beberapa karya tulis, diantaranya Tafsir Al-Qur'an (8 jilid), Hasyiyah Fiqhiyah, Diwan Khutab, Al-Quwaidul Hishan, Tanzih Ad-Din, Rad 'ala Al-Qashimi, Al-Haq Al-Wadhih Al-Mubayyin, Bahjatu Qulub Al-Abrar, Ar-Riyadh An-Nadhirah, dan lain-lain.

Beliau hidup dalam keadaan merasa cukup atas nikmat Allah dan dalam kesederhanaan sampai beliau diwafatkan Allah pada tanggal 24 Jumadi Tsani 1376 H (1955). Semoga Allah merahmati beliau.


Sumber: Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, oleh Abu Abdillah Alercon, dll (www.fatwaonline.com), penerbit Qaulan Karima, hal. 11-12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar