Barakallahu fiikum

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal."
(QS. Yusuf: 111)

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Oktober 2009

ASY-SYAIKH MUHAMMAD AL-AMIN BIN MUHAMMAD AL-MUKHTAR AL-JAKNI (ASY-SYINQITHI) (1325-1393 H)

BELIAU dilahirkan pada tahun 1325 H (1904). Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin menghafal Al-Qur'an saat berumur 10 tahun di bawah bimbingan paman beliau, Abdullah bin Muhammad Al-Mukhtar bin Ibrahim bin Ahmad Nuh Al-Jakni. Beliau juga belajar tajwid dan penulisan Al-Qur'an Mushaf Utsmani dengan saudara sepupu beliau, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mukhtar. Belajar bahasa Arab dengan membaca kitab Al-Ajrumiyah, belajar sirah Nabi dan sejarah keunggulan bangsa Arab kepada bibi beliau.



Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin juga belajar ilmu-ilmu lain seperti ilmu fikih, tafsir, hadits, Bahasa Arab, ushul fikih, dan syair kepada sejumlah ulama di negerinya, sebagian besar diantara mereka berasal dari kabilah Jakni. Mereka antara lain Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih (lebih dikenal dengan nama Ibnu Ahmad Al-Afram), Asy-Syaikh Ahmad Al-Afram bin Muhammad Al-Mukhtar, Asy-Syaikh Ahmad bin Umar, Asy-Syaikh Ahmad bin Mud, Asy-Syaikh Muhammad An-Nimah bin Zaydan, Asy-Syaikh Ahmad Fal bin Abduh.



Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin telah selesai mengajarkan tafsir Al-Qur'an sebanyak dua kali di Masjid Nabawi. Murid-murid beliau jumlahnya cukup banyak, namun secara pastinya tidak diketahui. Diantara mereka adalah Asy-Syaikh Abdul 'Aziz bin Baz yang secara teratur mengikuti kajian tafsir di Masjid Nabawi saat beliau menjadi Kepala Universitas Islam Madinah, Asy-Syaikh Athiyyah Muhammad Salim (ulama yang melengkapi kitab tafsir karya Asy-Syaikh Muhammad sendiri berjudul Adwaul Bayan), Asy-Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zayd, dan putra beliau, Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi dan Asy-Syaikh Muhammad Al-Mukhtar bin Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi.



Asy-Syaikh Muhammad menulis sejumlah kitab yang memiliki ciri berupa kuatnya data (dalil) yang beliau gunakan, jelasnya keterangan metodologi yang dibawakan dan aslinya pemikiran serta dalil yang dipakai, serta disusun dalam bahasa arab yang cermat dan tepat. Diantara kitab karya beliau antara lain Adwaul Bayan, Adab Al-Baht wal Munatharah, Daf'u Iham Al-Idhthirab 'an Al-Kitab, Alfiyah fil Mantiq, Khalis Al-Jaman fi Dzikr Ansab Bani Adnan, Man'u Jawwas Al-Majaz fil Munazal lit Ta'abud wal I'jaz, Muthakirah Ushul Fiqh, Manhaj Ayat Al-Asma was Shifat, Rajz fi Furu' Madzhab Malik Yakhtas bil Uqud Al-Buyu' war Ruhun, Syarh Maraqi As-Saud, Nathm fil Faraid.



Asy-Syaikh Muhammad adalah seorang ulama yang memiliki sifat selalu berusaha mempraktekkan apa yang beliau dakwahkan dan beliau selalu melaran orang-orang agar tidak memfitnah satu sama lain. Beliau seorang yang zuhud terhadap dunia, senantiasa bersikap jujur, tulus, dan selalu memperbaiki sikapnya bila berlawanan dengan kebenaran.



Asy-Syaikh Muhammad selalu berusaha mencari ilmu yang bermanfaat yang semua itu adalah harta yang sangat berharga. Puncak dari itu semua adalah Kitabullah Al-Qur'an.



Orang-orang yang sering menghadiri kajian Asy-Syaikh Muhammad akan mengetahui bahwa keilmuan beliau terhadap Kitabullah demikian dalam dan luas. Misalkan seseoran menyebutkan sebuah ayat Al-Qur'an, maka dengan segera Asy-Syaikh Muhammad tahu ayat kelanjutannya ataupun ayat sebelumnya.



Beliau wafat tahun 1393 H (1972). Semoga Allah merahmati beliau.





Sumber: Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, oleh Abu Abdillah Alercon, dll (www.fatwaonline.com), penerbit Qaulan Karima, hal. 18-20.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar