Barakallahu fiikum

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal."
(QS. Yusuf: 111)

Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Oktober 2009

ASY-SYAIKH ABDULLAH BIN ABDURRAHMAN AL-BUTAIN (1194-1282 H)

BELIAU adalah seorang imam, ulama dan qadhi. Nama lengkapnya Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Abdullah bin Sulthan bin Khamis. Sebagaimana para leluhurnya, nama beliau juga mendapat tambahan Al-Butain.

Dilahirkan di kota Raudhah, masuk wilayah Sudir, Saudi Arabia, pada bulan Dzulqa'dah 1194 H (1773). Beliau dibesarkan di kota tersebut dan belajar kepada ulama setempat, Asy-Syaikh Muhammad bin Tarrad Ad-Dausari.

Asy-Syaikh Abdullah kemudian melakukan perjalanan menuju Shaqra, wilayah Qashim, untuk belajar ilmu tafsir, hadits, fikih dan ushuluddin kepada Qadhi daerah itu, Asy-Syaikh Abdul Aziz Al-Husain. Beliau juga belajar kepada Yang Mulia Asy-Syaikh Hamid bin Nashir bin Utsman bin Mu'ammar At-Tamimi, penulis kitab Al-Fawakih Al-'Athab.

Asy-Syaikh Abdullah memiliki semangat tinggi dalam belajar. Beliau akhirnya menjadi seorang imam pada waktu itu, sebagaimana dikutip oleh penulis kitab As-Suhub Al-Wabillah tentang Asy-Syaikh Abdullah, "Beliau adalah seorang ulama di wilayah tersebut dan seorang ulama di abad ketiga belas tanpa diragukan lagi."

Asy-Syaikh Abdullah kemudian diangkat menjadi Qadhi untuk kota Thaif, kemudian pindah ke Qashim untuk beberapa tahun. Banyak orang yang telag belajar dan mendapat banyak manfaat dari beliau. Asy-Syaikh Abdullah seorang pengajar yang sabar, tidak mudah bosan dan capai.

Asy-Syaikh Abdullah banyak menghasilkan karya tulis (kitab) yang bermanfaat. Beliau telah meringkas kitab karya Ibnu Qayyim, Bada'i Al-Fawa'id, membuat catatan yang begitu berharga terhadap syarah kitab Al-Muntaha dalam begitu banyaj jilid, membuat catatan terhadap syarah kitab Ad-Durrah Al-Mudiyyah dan syarah kitab Aqidah As-Safarani. Beliau juga menulis kitab Kasyfu Talbis Dawud bin Sulaiman bin Jarjis dan Intishar li Hizbullah Al-Muwahhiddin. Fatwa-fatwa beliau sebagai seorang mufti negeri Najd terkumpul dalam kitab yang berjudul Ar-Rasaail wa Masaail An-Najdiyah.

Asy-Syaikh Abdullah meninggal pada tanggal 7 Jumadil Ula 1282 H (1861). Tertulis dalam kitab As-Suhub Al-Wabillah: "...dengan kematian beliau maka hilang pula metode (keilmuan) yang dimiliki Asy-Syaikh Abdullah, dimana beliau begitu menguasai bidang tersebut. Beliau memiliki daya telaah yang begitu mengagumkan."

Semoga Allah merahmati beliau.


Sumber: Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, oleh Abu Abdillah Alercon, dll (www.fatwaonline.com), penerbit Qaulan Karima, hal. 9-10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar